Kamis, 21 Oktober 2010 | By: Denny Willyanto

Teknik Berlatih Paduan Suara Part.2

Waaaah, ketemu lagi nih.. akhirnya saya ada waktu untuk nulis bagian ke-2 dari teknik berlatih paduan suara.. wkwkwk.. so langsung aja ya.. Ceketot.. ^^

Kalo di postingan yang lalu saya menulis mengenai Teknik Vokal dan Nada. Kali ini saya akan melanjutkannya dengan Pokok pembicaraan kita, yaitu Paduan Suara. So, to the point aja yaw..

PADUAN SUARA adalah penyajian music vocal yang terdiri dari 10 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakkan jiwa (soul.. wkwkwk) lagu yang dibawakan.

JENIS PADUAN SUARA

Paduan Suara UNISONO, yaitu paduan suara dengan menggunakan satu suara saja.
Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia sejenis. Contohnya: suara sejenis wanita, suara sejenis pria, suara sejenis anak-anak.
Paduan Suara 3 sejenis S-S-A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
Paduan Suara 3 sejenis T-T-B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
Paduan Suara 3 suara Campuran S-A-B, yaitu paduan suara yang menggunakan 3 suara campuran, Sopran, Alto Bass.
Paduan Suara 4 Suara Campuran, yaitu paduan suara yang menggunakan suara campuran pria dan wanita dengan suara S-A-T-B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.


    Sebuah lagu tercipta dengan latar belakang tertentu dan bermaksud menceritakan sesuatu kisah ataupun hal, dan untuk menemukan makna yang tersirat dari lagu terebut, maka paduan suara harus dapat membawakan sesuai dengan sesuai tanda-tanda yang telah tertulis di dalam lagu. Inilah yang disebut dengan tanda dinamik.

    TANDA DINAMIK adalah tanda untuk menyatakan keras / lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Beberapa tanda Dinamik dari yang paling keras ke yang paling lembut adalah:

    fff : forte fortissimo = sekeras mungkin
    ff : fortissimo = sangat keras
    f : forte = keras
    mf : mezzo forte = setengah kera
    fp : forte piano = dimulai dengan keras dan diikuti lembut
    mp : mezzo piano = setengah lembut
    p : piano = lembut
    pp : pianissimo = sangat lembut
    ppp : piano pianissimo = selembut mungkin

    TANDA TEMPO adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan cepat atau lambatnya sebuah lagu harus dinyanyikan.
    A. TANDA TEMPO CEPAT
    1. Allegro : cepat
    2. Allegrato : agak cepat
    3. Allegrissimo : lebih cepat
    4. Presto : cepat sekali
    5. Presstissimo : secepat-cepatnya
    6. Vivase : cepat dan girang

    B. TANDA TEMPO SEDANG
    1. Moderato : sedang
    2. Allegro moderato : cepatnya sedang
    3. Andante : perlahan-lahan
    4. Andantino : kurang cepat

    C. TANDA TEMPO LAMBAT
    1. Largo : lambat
    2. Largissimo : lebih lambat
    3. Largeto : agak lambat
    4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
    5. Grave : sangat lambat, sedih
    6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan

    PERMATA / CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera.


    KLASIFIKASI PADUAN SUARA

    Level – 1 (Penguasaan Materi)
    Kriteria: Anggota mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur.
    Tips:
    - Nyamyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur
    - Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
    - Akan lebih baik jika anggota hafal dengan syairnya.

    Level – 2 (Interpretasi)
    Kriteria: anggota mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interpretasi lagu yang diinginkan oleh komponis ataupun arenger lagu tersebut.
    Tips:
    - Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamika pada partitur. Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamika disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melodi.
    - Latih artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalkan pengucapan konsonan “r”,”ng”,”s”, dan vokal a,i,u,e,o. hal ini bertujuan agar pengucapan syair terdengar jelas, sehingga pendengarpun dapat ikut memahami lagu yang dinyanyikan.
    - Perhatikan pengkalimatan agar sesuai dengan kalimat yang benar. Hal ini dapat tercapai jika didukung dengan teknik pernapasan yang baik.
    - Lakukan pemanasan vokal yang cukup sebelum menyanyi, agar diperoleh Timbre atau warna suara yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri. Ingat karena ini adalah PADUAN SUARA.

    Level – 3 (Ekspresi)
    Kriteria: level1 dan 2 telah mampu dilewati, dan anggota mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan total dan dikeluarkan melalui ekspresi. Percaya atau tidak, bahwa ekspresi mampu membuat sebuah lagu yang dinyanyikan benar-benar terasa jiwanya.
    Tips:
    - Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang.
    - Perhatikan tanda-tanda perubahan tempo, agar lagu dapat dinyanyikan dengan tepat sehingga mendukung ekspresi.
    - Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Jadi tempatkan anggota pada posisi central dan banjar terluar (samping kanan/kiri), karena posisi ini berpengaruh terhadap penampilan secara keseluruhan.

    PEMBAGIAN SUARA PADA PADUAN SUARA
    Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara, yaitu Sopran, Alto, Tenor, dan Bass. Namun ada juga yang membagi menjadi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton, Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Dengan kata lain kelompokkan masing-masing jenis suara pada satu kelompok. Dengan tujuan agar dapat berkonsentrasi penuh dan tidak terpengaruh dengan suara lain. Namun jika masing-masing anggota telah benar-benar dapat berdiri sendir (tidak nggandol dengan temannya), anggota dari tiap kelompok dapat disebar, hal ini dimaksudakan selain melatih kemandirian not, juga agar padua suara yang didengar terdengar rata (tidak berat sebelah) (kalau tidak pakai mic lhooo… kalau pakai mic ya gak ada beda.. wkwkwk).
    Selain itu komposisi S:A:T:B yang ideal adalah 3:2:2:3. Namun perlu DIINGAT, bahwa komposisi tersebut dapat diubah sesuai dengan power dari penyanyi yang ada. Namun perlu DIINGAT lagi bahwa, paduan suara ini adalah kita bernyanyi dengan bersama-sama, jadi usahakan tidak ada suara yang dominan sendiri, karena akan merusak keindahan dari lagu/materi yang dibawakan.

    DIRIGEN
    Dirigen dalam paduan suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan Suara (selain dari anggotanya sendiri nih). Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap sebagai pelatih Paduan Suara sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi yang lebih dekat. Sehingga timbul perasaan “krasan”.. wkwkwk

    Paduan Suara dipimpin oleh seorang Conductor/Dirigen. Untuk menjadi seorang conductor tidak sembarangan. Seorang conductor dituntut untuk memiliki kemampuan lebih dari anggota paduan suara yang lain.
    SYARAT MENJADI SEORANG CONDUCTOR
    Memiliki sifat kepemimpinan
    Memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
    Mengerti Notasi
    Kritis terhadap Notasi
    Simpatik
    Sebaiknya sehat jasmani dan rohani
    Menguasai cara efektif
    Memiliki daya imajinasi yang tinggi.

    TIPS:
    - Pilihlah Dirigen yang memiliki wawasan paduan suara lebih daripada anggota paduan suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja.
    - Fungsi dirigen memadukan suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok paduan suaranya.
    - Dirigen jangan memulai aba-aba jika seluruh anggotanya masih belum memperhatikan. Karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara dirigen dan anggota paduan suara.

    Nah sampai sini dulu ya postingan mengenai paduan suara, semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi kawan-kawan semua, agar terbentuk sebuah tim paduan suara yang solid, kokoh, dan bermutu.. Kita sambung lagi di part uang ke-3.. hehehehe.. Selamat Berlatih.. Tuhan memberkati.. Thing Thing.. ^^

    Baca Selengkapnya>>>

    Sabtu, 16 Oktober 2010 | By: Denny Willyanto

    You're the light





    entah mengapa, ketika pertama kali saya menemukan video ini, saya sungguh tersentuh mendengar nada-nada indah.. meskipun hanya sebentar, namun saya sungguh dapat menikmatinya.. oleh karena itu, saya membagi video ini kepada kawan-kawan, agar anda juga dapat merasakan apa yang saya rasakan.. Semoga bermanfaat.. ^^
    Baca Selengkapnya>>>

    Jumat, 15 Oktober 2010 | By: Denny Willyanto

    Teknik Berlatih Paduan Suara Part.1

    Halo kawan, saya ingin berbagi untuk kawan-kawan semua agar memiliki pengetahuan yang cukup berarti dalam paduan suara. Untuk menjadi anggota paduan suara yang hebat, tentunya diperlukan sedikit pengetahuan mengenai mater-materi paduan suara. Nah untuk lebih jelasnya, lihat tips dan trik yang ada di bawah yaw.. semoga ini dapat membantu kawan-kawan semua untuk tetap semangat memuji dan memuliakan Tuhan dengan cara bernyanyi.. GBU.. ^^


    Sebelum kita membahas apa itu paduan suara dan semua yang terkait, kita akan memulinya dari pengertian dasar, salah satu diantaranya adalah mengenai teknik vocal. Teknik vocal, sebenarnya merupakan dasar yang paling dasar, yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang. Biasanya, orang hanya sekedar berkumpul, sedikit pemanasan, lalu langsung menyanyi. Kadang kala ada yang menganggap, bahwa dalam paduan suara yang terpenting adalah “power”. Padahal, jika suatu lagu dinyanyikan dengan teknik, maka kita secara tidak langsung dapat menjiwai apa maksud lagu itu, sehingga orang yang mendengarkannya pun dapat pula merasakan apa yang menjadi maksud dari lagu yang tengah dinyanyikan tersebut. Jika hal itu telah dipenuhi, maka saya yakin, baik yang menyanyikan maupun yang mendengarkan, akan lebih paham, lebih mendalami secara lebih dalam dan lebih dekat sehingga pesan yang ada dalam lagu terbut dapat disampaikan dengan sempurna.

    Teknik Vokal
    Adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar akan terdengar lebih jelas, lebih indah, lebih merdu, dan tentunya akan lebih nyaring.

    UNSUR-UNSUR TEKNIK VOKAL
    1. Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.

    2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sekuat-kuatnya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit-demi sedikit sesuai dengan keperluan. Pernafasan ini dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:
         a. Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
         b. Pernafasan Perut: cocok digunakan dalam menyanyi, namun tidak sekuat pernafasan diafragma.
         c. Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena
             udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, dan juga memiliki power dan stabilitas
             vokal yang paling baik.

    3. Phasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.
     
    4. Sikap Badan adalah posisi badan ketika seseorang sedang menyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang paling penting adalah tidak mengganggu jalannya saluran pernapasan. Namun sikap badan yang paling tepat saat menyanyi adalah berdiri tegak, tidak bungkuk dan tidak terlalu condong ke belakang (berdiri tegap).
     
    5. Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
     
    6. Vibrato adalah usaha untuk memperidah lagu dengan cara memberi gelombang/ siara yang bergetar teratur. (Tidak boleh digunakan saat bernyanyi paduan)
     
    7. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan professional, tanpa merubah melodi pokok (Tidak boleh digunakan saat bernyanyi paduan).
     
    8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. Syarat terbentuknya intonasi yang baik adalah pendengaran yang baik, control pernapasan gak boros dan “rasa musikal”.. hehehehe..

    Bagi yang masih belum kenal apa itu nada, di sini saya juga post.kan sekalian nih.. wkwkwk

    NADA
    adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.

    NADA MEMILIKI 4 SIFAT YANG KHAS, YAITU:
    1. FITCH : yaitu ketepatan jangkauan nada.
    2. DURASI : yaitu lamanya sebuah nada dibunyikan.
    3. INTENSITAS : yaitu keras – lembutnya nada yang dibunyikan
    4. TIMBRE : yaitu warna suara yang tiap orang berbeda.

    AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang. Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.

    CRESENDO adalah suara dari pelan berangsur-angsur keras.
    DECRESENDO
    adalah suara dari keras berangsur-angsur pelan. (kebalikannya Cresendo nih.. )
    STACATO
    adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.

    TIPE SUARA MANUSIA ADA 3, YAITU:
    1. Suara Wanita Dewasa
        Sopran (suara tinggi wanita)
        Messo Sopran (suara sedang wanita)
        Alto (suara rendah wanita)

    2. Suara Pria Dewasa
        Tenor (suara tinggi pria)
        Bariton (suara sedang pria)
        Bas (suara rendah pria)

    3. Suara Anak-anak
        Tinggi
        Rendah

    Nah.. untuk part 1 saya rasa cukup di sini yah.. nanti saya akan posting lagi yang part 2 mengenai paduan suara.. tunggu yaw.. thing thing.. GBU..  ^^
    Baca Selengkapnya>>>

    Kamis, 14 Oktober 2010 | By: Denny Willyanto

    Lagu Natal

    Hari Natal.. Hmmmm.. Sungguh hari yang sungguh indah.. Karena Juru Selamat kita turun ke dunia untuk menebus dosa-dosa manusia.. Natal yang selalu di rayakan setiap tanggal 25 Desember ini adalah salah satu hari yang selalu di nantikan oleh umat Kristiani di seluruh dunia.. Oleh karena keindahannya itu, alangkah indahnya, jika kitapun juga merayakan lagu-lagu yang indah tersebut..
    Berikut adalah beberapa partitur lagu yang dapat dinyanyikan saat Natal.. Selamat berkarya.. Tuhan Memberkati..

    Baca Selengkapnya>>>

    Partitur Paduan Suara

    Halo semuanya.. Akhirnya saya ada waktu untuk meng-upload beberapa partitur paduan suara untuk gereja.. namun yang perlu diingat adalah, partitur yang saya upload ini bukanlah karangan dari saya sendiri, namun di dapat dari berbagai sumber yang saya peroleh.. Dan tujuan saya mengupload ini adalah agar kawan-kawan semua lebih mudah untuk mendapatkannya yang sekiranya dapat dinyanyikan di dalam gereja sehingga dapat digunakan untuk memuji nama Tuhan..



    Dan sekali lagi, partitur-partitur berikut ini dapat di download secara gratis, dan diharapkan dapat disebarluaskan ke seluruh penjuru gereja Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan kata lain supaya kita dapat berbagi lagu yang indah.. hehehehe

    Partitur sudah saya kelompokkan mennurut dengan kategorinya.. ada lagu untuk Natal, Paskah, Pernikahan, dan Umum..

    nah akhirnya, untuk mendapatkan partitur tersebut, silahkan kawan-kawan klik di sini.. :-)

    semoga partitur ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan untuk gereja.. amin.. Tuhan Yesus Memberkati..^^





    Baca Selengkapnya>>>

    Salib Yesus Dipancangkan


                   Ketika para algojo telah selesai menyalibkan Tuhan kita, mereka melilitkan tali-temali ke badan salaib, dan mengikatkan ujung-ujung tali ke suatu balok panjang yang dipancangkan kuat di atas tanah tak jauh dari sana; dengan bantuan tali temali ini mereka mengangkat salib. Sebagian dari mereka menahan salib, sementara yang lainnya mendorong kaki salib ke lubang yang telah dipersiapkan – Sali yang berat masuk ke dalam lubang dengan suatu hentakan yang hebat. Yesus mengerang lemah, segala luka-luka-Nya terkoyak parah dengan cara yang paling ngeri, darah memancar lagi, tulang-tulang-Nya yang setengah terlepas dari engselnya saling bertumbukan satu dengan yang lainnya. Para prajurit pembantu menggeser-geser salib agar menancap kuat ke dalam lubang, dan terlebih lagi mereka menyebabkan salib terguncang-guncang dengan memasang lima pancang sekelilingnya guna menahan salib.

                    Suatu pemandangan yang mengerikan, sekaligus mempesona, menyaksikan salib diangkat tinggi di atas lautan manusia yang berkerumun di sekelilingnya; bukan saja para prajurit yang mencemooh, kaum Farisi yang puas, dan orang-orang Yahudi yang brutal saja yang ada di sana, melainkan juga orang-orang asing dari segala penjuru. Suara sorak dan teriak cemooh menggema saat mereka melihat salib diangkat tinggi-tinggi, setelah terayun-ayun sejenak di udara, salib jatuh dengan dentuman hebat ke dalam lubang yang telah disiapkan di atas bukit karang.
                    Namun, pada saat yang sama, pernyataan kasih dan ungkapan belas kasihan menggema pula di udara; perlu kita katakana bahwa pernyataan-pernyataan ini, ungkapan-ungkapan ini, disampaikan oleh yang terkudus dari antara umat manusia – Santa Perawan Maria – juga Yohanes, para perempuan kudus, dan siapa saja yang berhati murni. Mereka membungkuk hormat seraya menyembah “Sabda yang Menjadi Daging,” yang dipalukan pada kayu salib; mereka mengedangkan tangan-tangan mereka, seolah rindu memberikan pertolongan kepada Yang Maha Kudus dari Yang Kudus, yang mereka lihat tergantung di salib dan ada pada kuasa musuh yang murka.
                    Tetapi ketika suara khidmat dentuman salib yang jatuh ke dalam lubang di atas bukit karang terdengat, suatu keheningan yang senyap merayap, segenap hati diliputi perasaan takjub yang tak dapat diungkapkan – suatu oerasaan yang belum pernah dialami sebelumnya, dan yang tak seorangpun dapat menerangkannya, bahkan kepada dirinya sendiri.
                    Segenap penghuni neraka gemetar karena ngeri, dan melampiaskan angkara murka mereka dengan berusaha membangkitkan dengki serta kebrutalan yang terlebih lagi dalam diri musuh para Yesus. Jiwa-jiwa di Limbo dipenuhi sukacita dan pengharapan, sebab suara dentuman itu merupakan pratanda kebahagiaan bagi mereka; pratanda akan munculnya Pembebas mereka.
                    Demikianlah salib terberkati Tuhan kita dipancangkan untuk pertama kalinya di muka bumi; kita dapat memperbandingkannya dengan pohon kehidupan di Taman Firdaus; oleh sebab luka-luka Yesus bagaikan sumber-sumber mata air yang kudus, yang daripadanya mengalir empat mata air yang ditujukan baik untuk memurnikan dunia dari kutuk dosa maupun untuk memberinya kesuburan, agar menghasilkan buah keselamatan.
    Dari: Meditasi Beata Anna Katharina Emmerick.
    Diterjemahkan oleh www.yesaya.indocell.net
    Baca Selengkapnya>>>

    Rabu, 13 Oktober 2010 | By: Denny Willyanto

    Dalam tahun 1571 sebuah armada Turki yang luar biasa besar berlayar menuju Eropa. Sasarannya menaklukkan Kota Abadi Roma. Dari pihak Eropa dikerahkan sebuah armada gabungan, namun kecil jumlahnya dan sederhana persenjataannya, dipimpin oleh Don Yuan dari Austria.

    Dalam tahun 1570, Uskup Agung Montufor dari Meksiko menyuruh dibuatkan reproduksi gambar Bunda Maria Guadalupe yang sebelum dikirim kepada Raja Philip II dari Spanyol disentuhkan pada gambar aslinya. Gambar kecil itu diserahkan kepada Admiral Giovani Doria dan disimpan dalam kabin admiral selama pertempuran yang hebat berlangsung di Lepanto. Ia berkata, "Mari kita panjatkan doa mohon bantuan doa Maria untuk menyelamatkan armada kita dalam pertempuran yang jelas-jelas merupakan kehancuran di pihak Barat."

    Waktu itu Pimpinan Gereja tertinggi adalah Paus Pius V. Beliau menyerukan kepada semua orang Katolik di Eropa untuk memohon bantuan Bunda Allah dengan gelarnya Pertolongan Orang Kristen dengan berdoa rosario tanpa henti. Umat Katolik menanggapi seruan Paus dan berdoa rosario 24 jam terus-menerus.

    Dalam saat-saat yang amat kritis, pada saat pertempuran berat sebelah dan armada Kristen tak berdaya, tiba-tiba angin yang amat besar datang dan bertiup menerjang armada Turki. Armada yang kuat itu tenggelam dan hancur berantakan. Semestinya berita itu baru sampai di Roma beberapa hari kemudian, tetapi aneh, Paus tiba-tiba berkata, "Marilah kita mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Allah; kemenangan sudah kita capai!" Kata-kata Paus itu dicatat dan disegel. Dua minggu kemudian utusan Don Yuan tiba di Roma membawa berita gembira tersebut. Isinya mengenai kemenangan tepat pada saat Paus mengumumkannya di Roma yaitu tanggal 7 Oktober 1571.

    Satu hari penuh dipersembahkan untuk menghormati Bunda Maria Bunda Segala Kemenangan. Tahun berikutnya 7 Oktober ditetapkan sebagai Pesta Ratu Rosario Yang Tersuci. Pada tahun 1815, seruan Santa Perawan Maria Pertolongan Orang Kristen ditambahkan dalam Litani Bunda Maria dari Loretto.



                Mengenai Santo Yohanes Bosco, Paus Pius XI pernah menyatakan: "Untuk Don Bosco, hal yang luar biasa menjadi biasa!" Di antara hal-hal luar biasa yang dianugerahkan Allah kepadanya adalah karunia membaca jiwa seseorang, nubuat, serta mimpi-mimpi yang ternyata berupa visiun (penglihatan, penampakan).

    Don Bosco mendapat visiunnya yang pertama ketika berusia sembilan tahun dan kemudian banyak visiun-visiun yang diterimanya sepanjang hidupnya sebagai imam. Pada tahun 1844, Bunda Allah menampakkan diri kepada Don Bosco dan minta supaya didirikan sebuah gereja dengan nama Maria Pertolongan Orang Kristen. Bunda berbicara dengannya secara tepat dan mendetail hingga pada konstruksi bangunannya.

    Paus Pius IX menyuruh Don Bosco menulis semua mimpinya untuk menyemangati Tarekatnya, Tarekat St. Fransiskus dari Sales, dan seluruh dunia. Dalam buku "Dreams, Visions and Prophecies of Don Bosco" ditemukan "Impian tentang dua tiang utama". Bagian ini ditulis pada tanggal 30 Mei 1862. Tulisan berikut adalah ringkasan dari teks aslinya:

    "Beberapa menit yang lalu, saya bermimpi... Saya melihat suatu samudera yang amat luas. Seluruhnya air yang ditutupi suatu formasi armada kapal-kapal dalam keadaan siap tempur... Semua kapal dilengkapi persenjataan berat dengan meriam, bom pembakar dan macam-macam persenjataan. Ada sebuah kapal yang megah dan lebih agung dari kapal lainnya. Ketika merapat, kapal-kapal lain langsung menghantam, menembakkan api dan menyerangnya habis-habisan. Kapal raksasa yang agung itu dikelilingi sebuah konvoi kapal kecil... Di tengah-tengah lautan yang tak berujung itu, nampak dua tiang besar yang amat kokoh, dalam jarak yang agak jauh, menjulang tinggi ke langit. Tiang yang satu menyangga sebuah patung Santa Perawan Maria yang Tak Bernoda. Di bawah kakinya terbaca huruf-huruf besar yang jelas: PERTOLONGAN ORANG KRISTEN. Tiang yang lainnya jauh lebih kokoh dan tinggi, menyangga sebuah Hosti dan di bawahnya tertulis: KESELAMATAN BAGI UMAT BERIMAN.

    Komandan kapal raksasa ini ialah Paus. Menghadapi serangan yang berbahaya itu Paus segera memanggil kapten-kapten kapal untuk berunding. Namun, ketika mereka sedang merundingkan strategi, sebuah badai yang ganas datang. Mereka harus kembali ke kapal masing-masing. Sambil berdiri di tempat kemudi, Paus mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengemudikan kapalnya di antara dua tiang besar itu. Semua armada musuh merapat dan dengan segala daya upaya berusaha menenggelamkan kapal besar itu. Meriam-meriam musuh meledak terus. Tiba-tiba Paus jatuh, terluka parah. Ia segera ditolong tetapi jatuh untuk kedua kalinya dan menghembuskan napasnya yang terakhir. Teriakan kemenangan dan luapan kegembiraan dari kapal-kapal musuh semakin menggila.

    Tak lama setelah Paus meninggal, yang lain segera mengambil alih. Dengan segala pertahanannya, Paus yang baru berhasil mengemudikan kapal dengan selamat di antara dua tiang besar itu dan menambatkan kapalnya pada kedua tiang itu; pertama pada tiang dengan Hosti di atasnya, dan kemudian pada tiang dengan patung Bunda Maria di atasnya. Sesuatu yang tak terduga terjadi. Kapal-kapal musuh menjadi panik dan tercerai-berai, saling bertabrakan dan menenggelamkan satu sama lain... Sekarang suatu ketenangan yang besar meliputi seluruh samudera itu."

    Kemudian Don Bosco menjelaskan, "Kapal-kapal musuh melambangkan penganiayaan. Pencobaan yang besar menanti Gereja. Para musuh Gereja dilambangkan oleh kapal-kapal yang menyerang dan berusaha menenggelamkan kapal besar. Hanya dua hal yang dapat menyelamatkan kita pada saat yang kritis itu. Devosi kepada Sakramen Maha Kudus dan Devosi kepada Bunda Allah."

    Mari kita berusaha sekuat tenaga memanfaatkan kedua devosi ini serta menganjurkannya kepada siapa saja, di mana saja untuk melakukan hal yang sama!

    sumber : AVE MARIA No. 8 Mei 1997; diterbitkan oleh Marian Centre Indonesia
    Link: http://yesaya.indocell.net/id65.htm

    Caritas in Veritate. Admin RKS
    Baca Selengkapnya>>>

    Jumat, 08 Oktober 2010 | By: Denny Willyanto

    Kasih Itu Tidak Kasar


    Kasih Itu Tidak Kasar
    Tingkah laku kasar dapat berupa mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan, memalukan atau menyakiti pasanganmu. Misalnya umpatan, tata karma yang semau-maunya atau lelucon yang menyinggung perasaan. Akar dari kekasaran hanyalah sikap acuh tak acuh dan egoisme. Kasih menuntut untuk memperlakukan pasangan sama seperti yang ingin kamu terima. Berlakulah penuh hormat seperti pada atasan di kantormu. Kasih harus mengajarmu untuk berubah. Maka sekarang tanyalah pada pasanganmu tiga hal yang menyebabkan dia erasa tidak nyaman dan terlukai olehmu. Lakukanlah ini tanpa menyerang pasanganmu atau membenarkan tingkah lakumu. Biarlah dia menjelaskan sudut pandangnya, dan terimalah dengan senang hati semua kekesalan dirinya.
    Perkataan mulut orang berhikmah menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri (Pkh 10:12)
    Baca Selengkapnya>>>

    Seorang Perempuan Samaria Datang untuk Menimba Air

            Seorang perempuan datang. Ia adalah simbol Gereja yang belum dijadikan benar, tetapi akan segera dijadikan benar. Kebenaran muncul dari percakapan. Ia datang dalam ketidaktahuan, ia menemukan Kristus, dan ia bercakap-cakap dengan-Nya. Marilah kita melihat tentangnya, marilah kita melihat mengapa seorang perempuan Samaria datang untuk menimba air. Bangsa Samaria bukan bagian dari bangsa Yahudi; mereka adalah orang-orang asing. Kenyataan bahwa perempuan itu datang dari suatu bangsa asing merupakan bagian dari makna simbolis, sebab perempuan itu adalah simbol Gereja. Gereja akan datang dari kaum kafir, dari suatu bangsa bukan Yahudi.


    Jadi, patutlah kita mengenali diri kita sendiri dalam perkataannya dan dalam pribadinya, dan bersama perempuan itu menyampaikan syukur kita sendiri kepada Allah. Perempuan itu adalah simbol, bukan realita; ia mempratandakan realita, dan realita akan segera datang. Ia menemukan iman dalam Kristus, yang mempergunakannya sebagai suatu simbol untuk mengajarkan kepada kita apa yang akan datang. Perempuan itu lalu datang untuk menimba air. Ia memang datang hanya untuk menimba air, suatu hal yang lazim bagi laki-laki ataupun perempuan.

    Yesus berkata kepadanya: Berilah Aku minum. Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan. Sebab itu, perempuan Samaria bertanya kepada-Nya: Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria? Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.

    Bangsa Samaria adalah orang-orang asing; bangsa Yahudi tidak pernah mau mempergunakan barang-barang bangsa asing. Perempuan itu membawa sebuah timba untuk menimba air. Ia terheran-heran bahwa seorang Yahudi meminta minum kepadanya, suatu hal yang tak akan dilakukan orang-orang Yahudi. Tetapi Ia yang meminta minum haus akan imannya.

    Sekarang dengarlah dan simaklah siapakah gerangan yang meminta minum. Yesus menjawab kepadanya dengan mengatakan: Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.

    Yesus meminta minum, dan Ia menjanjikan minum. Ia membutuhkan, sebagai seorang yang berharap menerima, namun begitu Ia kaya, sebagai Dia yang hendak memuaskan dahaga yang lain. Ia berkata: Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah. Anugerah Allah adalah Roh Kudus. Akan tetapi Ia masih mempergunakan bahasa yang tersamar sementara Ia berbicara kepada si perempuan dan perlahan-lahan masuk ke dalam hatinya. Atau adakah Ia telah mengajarinya? Adakah yang terlebih lembut dan murah hati dari semangat yang Ia berikan? Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.

    Apakah air ini yang hendak Ia berikan jika bukan air yang dibicarakan dalam Kitab Suci: Sebab pada-Mu ada sumber hayat? Bagaimanakah dapat merasa haus mereka yang akan meneguk dalam-dalam dari kelimpahan di rumah-Mu?

    Ia menjanjikan Roh Kudus yang akan memuaskan secara berlimpah. Perempuan itu belum mengerti. Dalam ketidakmampuan menangkap makna perkataan-Nya, apakah jawabnya? Perempuan itu berkata kepada-Nya: Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air. Kebutuhannya memaksanya melakukan pekerjaan ini, kelemahannya menyusut darinya. Jika saja ia dapat mendengar kata-kata ini: Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Yesus mengatakan ini kepadanya, agar susah-payah kerjanya berakhir; tetapi ia belum dapat memahaminya.
    Baca Selengkapnya>>>

    Rabu, 06 Oktober 2010 | By: Denny Willyanto

    Allah Menciptakan Mereka sebagai Laki-laki dan Perempuan

              Laki-laki dan perempuan diciptakan, artinya, dikehendaki Allah dalam persamaan yang sempurna di satu pihak sebagai pribadi manusia dan di lain pihak dalam kepriaan dan kewanitaannya. “Kepriaan” dan “kewanitaan” adalah sesuatu yang baik dan dikehendaki Allah: keduanya, laki-laki dan perempuan, memiliki martabat yang tidak dapat hilang, yang diberi kepada mereka langsung oleh Allah, Pencipta-nya. Keduanya, laki-laki dan perempuan, bermartabat sama “menurut citra Allah”. Dalam kepriaan dan kewanitaannya mereka mencerminkan kebijaksanaan dan kebaikan Pencipta.


    Allah Sendiri sama sekali tidaklah menurut citra manusia. Ia bukan laki-laki, bukan juga perempuan. Allah adalah Roh murni, pada-Nya tidak bisa ada perbedaan jenis kelamin. Namun dalam “kesempurnaan-kesempurnaan” laki-laki dan perempuan tercermin sesuatu dari kesempurnaan Allah yang tidak terbatas: ciri khas seorang ibu dan ciri khas seorang ayah dan suami.

    Allah menciptakan laki-laki dan perempuan secara bersama dan menghendaki yang satu untuk yang lain. Sabda Allah menegaskan itu bagi kita melalui berbagai tempat dalam Kitab Suci: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan pernolong baginya yang sepadan dengan dia” (Kejadian 2:18). Dari antara binatang-binatang manusia tidak menemukan satu pun yang sepadan dengan dia (Kejadian 2:19-20). Perempuan yang Allah “bentuk” dari rusuk laki-laki, dibawa kepada manusia. Lalu berkatalah manusia yang begitu bahagia karena persekutuan dengannya. “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku” (Kejadian 2:23). Laki-laki menemukan perempuan itu sebagai aku yang lain, sebagai sesama manusia.
    <!-more->
    Laki-laki dan perempuan diciptakan “satu untuk yang lain”, bukan seakan-akan Allah membuat mereka sebagai manusia setengah-setengah dan tidak lengkap, melainkan Ia menciptakan mereka untuk satu persekutuan pribadi, sehingga kedua orang itu dapat menjadi “penolong” satu untuk yang lain, karena di satu pihak mereka itu sama sebagai pribadi (“tulang dari tulangku”), sedangkan di lain pihak mereka saling melengkapi dalam kepriaan dan kewanitaannya. Dalam perkawinan, Allah mempersatukan mereka sedemikian erat sehingga mereka “menjadi satu daging” (Kejadian 2:24) dan dapat meneruskan kehidupan manusia: “Beranak-cuculah dan bertambah banyaklah; penuhilah bumi” (Kejadian 1:28). Dengan meneruskan kehidupan kepada anak-anaknya, laki-laki dan perempuan sebagai suami isteri dan orangtua bekerjasama dengan karya Pencipta atas cara yang sangat khusus.

    Menurut rencana Allah, laki-laki dan perempuan memiliki panggilan supaya sebagai “wakil” yang ditentukan Allah “menaklukkan dunia”. Keunggulan ini tidak boleh menjadi kelaliman yang merusak. Diciptakan menurut citra Allah, yang “mengasihi segala yang ada” (Kebijaksanaan 11:24), laki-laki dan perempuan terpanggil untuk mengambil bagian dalam penyelanggaraan ilahi untuk makhluk-makhluk lain. Karena itu, mereka bertanggung jawab untuk dunia yang dipercayakan Allah kepada mereka.
    dikutip dari:
    Katekismus Gereja Katolik, #369 - #373
    Baca Selengkapnya>>>